Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Ada 8 teori kepemimpinan, salah satu yang akan saya bahas disini adalah Teori Gaya Kepemimpinan Demokratis.
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Pemimpin menempatkan dirinya sebagai pengontrol, pengatur dan pengawas dari organisasi tersebut dengan tidak menghalangi hak-hak bawahannya untuk berpendapat. Dia juga berfungsi sebagai penghubung antar departemen dalam suatu organisasi. Organisasi yang dibuat dengan teori demokratis ini pun memiliki suatu kelebihan, dimana setiap tugas dan wewenang dari pengurus organisasi tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga jelas bagian-bagian tugas dari masing-masing pengurus, yang mana nantinya tidak akan terjadi campur tangan antar bagian dalam organisasi tersebut. Pembagian tugas ini juga sangat efisien dan efektif bila diterapkan dalam suatu organisasi dimana tujuan utama dari organisasi adalah tercapainya tujuan dan kepentingan bersama.
Gaya kepemimpinan demokratis berciri:
  1. Wewenang pimpinan tidak mutlak
    Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan, bukan sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas musyawarah
  2. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
    Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas sewajarnya
  3. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
    Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya
  4. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
  5. Komunikasi berlangsung timbal balik
    Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa adanya rasa takut atau canggung karena jabatan
  6. Pengawasan dilakukan secara wajar
    Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan atasannya
  7. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
    Pemrakarsa dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak hanya berasal dari pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya untuk memprakarsai sesuatu yang berdampak positif bagi organisasi tersebut
  8. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
    Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
  9. Tugas diberikan bersifat permintaan
    Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut
  10. Pujian dan kritik seimbang
    Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-duanya berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut
  11. Pimpinan mendorong prestasi bawahan
  12. Kesetiaan bawahan secara wajar
    Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya
  13. Memperhatikan perasaan bawahan
    Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan segera
  14. Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
    Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi
  15. Tanggung jawab dipikul bersama
    Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi
Berikut bagan yang menjelaskan perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan demokratis :
Bidang Urusan
Gaya Otoriter
Gaya Demokratis
Pembuat perencanaan
Pemimpin
Pemimpin & kelompok
Pemecah masalah
Pemimpin
Pemimpin & kelompok
Pembuat keputusan
Pemimpin
Pemimpin & kelompok
Arah komunikasi
Ke bawah
Bawah,atas,menyilang
Tanggung jawab
Pemimpin
Pemimpin & kelompok
Tanggung jwb akhir
Pemimpin
Pemimpin
Kepercayaan
Tidak ada
Tinggi
Hubungan
Rendah
Tinggi
Wewenang
Tidak ada
Banyak
Manajemen krisis
Baik
Buruk
Perubahan
Buruk
Baik

       Dengan berbagai kelebihan tersebut bila dibandingkan dengan teori otoriter, maka menurut saya, teori gaya kepemimpinan demokratis ini sangat sesuai diterapkan dalam suatu organisasi baik itu dalam ruang lingkup kecil maupun ruang lingkup yang besar.


Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Interesting article. so hopefully we can enlightenment

Motivasi hidup Dunia untuk bekal Ibadah mengatakan...

good your article Mr.

Praise God mengatakan...

MANTAPP

ANDRI mengatakan...

Bagaimana cara menjadi pemimpin yang dekomkratis?

budi utomo mengatakan...

Terimakasih gan artikelnya sangat membantu 😊

Posting Komentar