Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Ada 8 teori kepemimpinan, salah satu
yang akan saya bahas disini adalah Teori Gaya Kepemimpinan Demokratis.
Kepemimpinan gaya demokratis adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan
ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin yang demokratik
biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai
unsur dan komponen organisasi. Pemimpin
menempatkan dirinya sebagai pengontrol, pengatur dan pengawas dari organisasi
tersebut dengan tidak menghalangi hak-hak bawahannya untuk berpendapat. Dia
juga berfungsi sebagai penghubung antar departemen dalam suatu organisasi. Organisasi
yang dibuat dengan teori demokratis ini pun memiliki suatu kelebihan, dimana
setiap tugas dan wewenang dari pengurus organisasi tersebut diatur sedemikian
rupa, sehingga jelas bagian-bagian tugas dari masing-masing pengurus, yang mana
nantinya tidak akan terjadi campur tangan antar bagian dalam organisasi
tersebut. Pembagian tugas ini juga sangat efisien dan efektif bila diterapkan
dalam suatu organisasi dimana tujuan utama dari organisasi adalah tercapainya
tujuan dan kepentingan bersama.
Gaya kepemimpinan demokratis berciri:
- Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan, bukan sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas musyawarah - Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada
bawahan
Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas sewajarnya - Keputusan dibuat bersama
antara pimpinan dan bawahan
Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya - Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
- Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa adanya rasa takut atau canggung karena jabatan - Pengawasan dilakukan secara wajar
Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan atasannya - Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
Pemrakarsa dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak hanya berasal dari pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya untuk memprakarsai sesuatu yang berdampak positif bagi organisasi tersebut - Banyak kesempatan bagi
bawahan untuk mengeluarkan pendapat
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi - Tugas diberikan bersifat permintaan
Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut - Pujian dan kritik seimbang
Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-duanya berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut - Pimpinan mendorong prestasi bawahan
- Kesetiaan bawahan secara wajar
Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya - Memperhatikan perasaan bawahan
Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan segera - Suasana saling percaya,
menghormati dan menghargai
Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi - Tanggung jawab dipikul bersama
Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi
Berikut bagan yang menjelaskan
perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan demokratis :
Bidang
Urusan
|
Gaya
Otoriter
|
Gaya
Demokratis
|
Pembuat
perencanaan
|
Pemimpin
|
Pemimpin
& kelompok
|
Pemecah
masalah
|
Pemimpin
|
Pemimpin
& kelompok
|
Pembuat
keputusan
|
Pemimpin
|
Pemimpin
& kelompok
|
Arah
komunikasi
|
Ke bawah
|
Bawah,atas,menyilang
|
Tanggung
jawab
|
Pemimpin
|
Pemimpin
& kelompok
|
Tanggung
jwb akhir
|
Pemimpin
|
Pemimpin
|
Kepercayaan
|
Tidak ada
|
Tinggi
|
Hubungan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Wewenang
|
Tidak ada
|
Banyak
|
Manajemen
krisis
|
Baik
|
Buruk
|
Perubahan
|
Buruk
|
Baik
|
Dengan berbagai kelebihan tersebut bila
dibandingkan dengan teori otoriter, maka menurut saya, teori gaya kepemimpinan
demokratis ini sangat sesuai diterapkan dalam suatu organisasi baik itu dalam
ruang lingkup kecil maupun ruang lingkup yang besar.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
5 komentar:
Interesting article. so hopefully we can enlightenment
good your article Mr.
MANTAPP
Bagaimana cara menjadi pemimpin yang dekomkratis?
Terimakasih gan artikelnya sangat membantu 😊
Posting Komentar