Sebelum
membahas mengenai antarmuka telematika, sebaiknya kita mengetahui arti dari
antarmuka itu sendiri. Antarmuka pengguna atau yang biasa disebut User
Interface merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan
pengguna (user). User Interface berfungsi untuk menghubungkan / penterjemah
informasi antara pengguna dengan sistem operasi,
sehingga komputer tersebut bisa digunakan. User interface, dengan
demikian, bisa juga diartikan sebagai mekanisme inter-relasi atau integrasi
total dari perangkat keras dan lunak yang membentuk pengalaman bekomputer. Dari
sisi software ia bisa berbentuk Graphical User Interface (GUI) atau
Command-Line Interface (CLI).
Setelah mengetahui arti dari antarmuka tersebut, maka dapat
disimpulkan arti dari antarmuka telematika adalah sebuah kegiatan telematika (telekomunikasi,
media dan informatika) yang berhubungan langsung dengan pengguna. Terdapat 6 (
enam ) teknologi yang terkait antaramuka telematika yaitu :
1. HUD
HUD adalah sebuah tampilan transparan
yang menampilkan data tanpa mengharuskan pengguna untuk melihat dari sudut
pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama berasal dari pilot yang dapat
melihat informasi dengan melihat ke atas "up" dan melihat ke depan,
bukannya miring ke bawah melihat instrumen yang lebih rendah. Pada awalnya HUD
diperuntukan untuk bidang militer saja, seperti penggunaan pada pesawat tempur
seperti pada pesawat f-16 dibawah ini :
Tipe-Tipe HUD
Helmet mounted displays (HMD) secara teknis
memiliki bentuk HUD, perbedaan nya adalah mereka menampilkan elemen tampilan
yang bergerak sesuai dengan orientasi dari si pengguna helm tersebut. Banyak pesawat tempur modern (seperti
F/A-18, F-22, Eurofighter) menggunakan baik HUD dan HMD secara bersamaan.
Generasi-Generasi HUD
HUDs dibagi menjadi empat generasi mencerminkan
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan gambar.
- Generasi Pertama
Menggunakan CRT untuk menghasilkan sebuah gambar pada layar fosfor,
memiliki kelemahan dari lapisan fosfor layar merendahkan dari waktu ke waktu.
- Generasi Kedua
Menggunakan LED, yang dimodulasi oleh layar LCD untuk menampilkan gambar.
Sistem ini tidak memudar atau memerlukan tegangan tinggi.
- Generasi Ketiga
Menggunakan panduan gelombang optik untuk menghasilkan gambar secara
langsung pada Combiner daripada menggunakan sistem proyeksi.
- Generasi Keempat
Menggunakan laser scanning untuk menampilkan gambar dan bahkan gambar video
pada media transparan yang jelas.
Kini teknologi Head Up Display (HUD)
juga diterapkan oleh industri otomotif di dunia, dan BMW menjadi pabrikan
otomotif pertama yang meluncurkan produk massal dengan teknologi HUD di kaca
depannya. Teknologi ini tak hanya memberi kenyamanan bagi pengemudi, melainkan
juga keselamatan berkendara.
Pada saat mengemudi, seseorang dihadapkan
pada banyak hal yang bisa berakibat pada berkurangnya perhatian terhadap
situasi lalu-lintas. Umpamanya, pada saat memutar musik, mendengarkan radio,
bercakap-cakap dengan penumpang, bahkan ketika pengemudi sekadar mengalihkan
pandangannya ke arah dasbor. Perlu waktu satu detik bagi seorang pengemudi
untuk melirik indikator kecepatan pada dasbor. Padahal dengan waktu satu detik
pula, mobil pada kecepatan 50 kilometer per jam bisa meluncur sejauh 50 kaki.
Fakta lapangan seperti itulah yang
mendasari industri otomotif terus berupaya meminimalkan resiko, dengan
menciptakan sistem kontrol. Salah satunya, dengan Head-Up Display (HUD), yang
memiliki prospek menjanjikan. Itu karena HUD mampu menampilkan informasi
penting pada kaca depan, langsung pada area pandang pengemudi, hingga ia tak
perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan pandangannya dari jalan di
depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser projector), diharapkan
kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar monitor yang bisa menampilkan
berbagai informasi berguna bagi pengendara.
Tidak sampai di situ, HUD juga
diharapkan mampu menjadi alat bantu ketika mengemudi dalam kabut yang tebal
atau kegelapan malam. Dengan tambahan beberapa sensor sonar dan kamera night
vision, kaca depan mobil nantinya mampu menunjukkan area-area penting dari
jalanan yang berada di depan mobil, seperti tepi jalan, rambu, dan objek yang
melintas di depannya.
2. TUI
Tangible User Interface, yang
disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan
informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User
Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii,
seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group.
Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan
bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi
dan diamati secara langsung. Sebuah contoh nyata adalah Marmer UI Answering
Machine oleh Durrell Uskup (1992). Sebuah kelereng mewakili satu pesan yang
ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan marmer ke piring diputar kembali
pesan atau panggilan terkait kembali pemanggil. Contoh lain adalah sistem
Topobo. Balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bentak bersama,
tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang
bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal
gerakan-gerakan ini dan diulang mereka.
Pelaksanaan lain memungkinkan
pengguna untuk membuat sketsa gambar di atas meja sistem dengan pena yang
benar-benar nyata. Menggunakan gerakan tangan, pengguna dapat mengkloning
gambar dan peregangan dalam sumbu X dan Y akan hanya sebagai salah satu program
dalam cat. Sistem ini akan mengintegrasikan kamera video dengan gerakan system
pengakuan. Contoh lain adalah logat, pelaksanaan TUI membantu membuat produk
ini lebih mudah diakses oleh pengguna tua produk. 'teman' lewat juga dapat
digunakan untuk mengaktifkan interakasi yang berbeda dengan produk.
Beberapa pendekatan telah dilakukan
untuk membangun middleware untuk TUI generik. Mereka sasaran menuju kemerdekaan
aplikasi domain serta fleksibilitas dalam hal teknologi sensor yang digunakan.
Sebagai contoh, Siftables menyediakan sebuah platform aplikasi yang sensitif
menampilkan gerakan kecil bertindak bersama-sama untuk membentuk antar muka
manusia – computer. Dukungan kerjasama TUIs harus mengizinkan distribusi spasial,
kegiatan asynchronous, dan modifikasi yang dinamis, TUI infrastruktur, untuk
nama yang paling menonjol. Pendekatan ini menyajikan suatu kerangka kerja yang
didasarkan pada konsep ruang tupel LINDA untuk memenuhi persyaratan ini.
Kerangka kerja yang dilaksanakan TUI untuk menyebarkan teknologi sensor pada
semua jenis aplikasi dan aktuator dalam lingkungan terdistribusi.
3. Computer Vision
Computer Vision didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali
obyek yang diamati. Cabang ilmu ini bersama Artificial Intelligence akan mampu
menghasilkanVisual Intelligence System. Perbedaannya adalah Computer
Vision lebih mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang
diamati. Namunkomputer grafik lebih ke arah pemanipulasian gambar (visual)
secara digital. Bentuk sederhana dari grafik komputer adalah grafik komputer 2D
yang kemudian berkembang menjadi grafik komputer 3D, pemrosesan citra, dan
pengenalan pola. Grafik komputer sering dikenal dengan istilah visualisasi
data.
Computer
Vision adalah kombinasi antara :
-
Pengolahan Citra (Image Processing), bidang yang berhubungan dengan proses
transformasi citra/gambar (image). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan
kualitas citra yang lebih baik.
-
Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang ini berhubungan dengan proses
identifikasi obyek pada citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan
untuk mengekstrak informasi/pesan yang disampaikan oleh gambar/citra.
Beberapa aplikasi yang
dihasilkan dari Computer Vision antara lain :
1. Psychology, AI –
exploring representation and computation in natural vision
2. Optical Character Recognition – text reading
3. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
4. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
5. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
6. Robotic – navigation and control
2. Optical Character Recognition – text reading
3. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
4. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
5. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
6. Robotic – navigation and control
4. Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing
jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh
sebuah IP kamera. Sebagai kemajuan teknologi jaringan, semakin banyak
diterapkan jaringan produk yang dibuat-buat terus-menerus. Salah satu yang
paling umum diterapkan jaringan yang dikenal adalah produk kamera IP, yang
dapat menampilkan isi (video / audio data) melalui Internet. Kamera IP biasanya
terhubung ke jaringan melalui router, dan memiliki sebuah IP (Internet
Protocol) address setelah operasi sambungan.
5. Speech Recognition
Speech Recognition adalah proses konversi sebuah
sinyal akustik, yang ditangkap oleh microphone atau telepon, untuk merangkai
kata kata. Kata - kata yang dikenali bisa jadi sebagai hasil akhir, untuk
sebuah aplikasi seperti command & control, penginputan data, dan persiapan
dokumen.
Speech recognizer yang pertama keluar di tahun 1952.
Salah satu perangkat speech recognizer adalah IBM Shoebox, yang dikeluarkan
pada 1963 melalui New York World's Fair.
Speech recognition atau pengenalan pembicaraan (juga
dikenal sebagai pengenalan suara otomatis atau pengakuan komputer pidato)
mengkonversi diucapkan kata-kata untuk teks. The "pengenalan suara"
istilah kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada sistem pengakuan yang
harus dilatih untuk kasus-speaker tertentu seperti untuk perangkat lunak
pengenal yang paling desktop.Menyadari pembicara dapat menyederhanakan tugas
menerjemahkan pidato. Pengenalan pembicaraan adalah solusi yang lebih luas yang
mengacu pada teknologi yang dapat mengenali pidato tanpa ditargetkan pada
pembicara tunggal seperti sistem call center yang dapat mengenali suara
sewenang-wenang.
Aplikasi pengenalan pembicaraan termasuk user
interface seperti suara panggilan suara (misalnya, "Call home"), call
routing (misalnya, "Saya ingin membuat collect call"), kontrol alat
domotic, pencarian (misalnya, menemukan podcast di mana tertentu Kata-kata itu
diucapkan), sederhana entri data (misalnya, memasukkan nomor kartu kredit),
persiapan dokumen terstruktur (misalnya, sebuah laporan radiologi), pengolahan
pidato-ke-teks (misalnya, kata prosesor atau email), dan pesawat udara
(biasanya disebutInput langsung suara).
Secara umum, speech recognizer memproses sinyal
suara yang masuk dan menyimpannya dalam bentuk digital. Hasil proses
digitalisasi tersebut kemudian dikonversi dalam bentuk spektrum suara yang akan
dianalisa dengan membandingkan dengan template suara pada database sistem.
Sebelumnya, data suara masukan dipilah-pilah dan diproses satu per satu
berdasarkan urutannya. Pemilahan ini dilakukan agar proses analisis dapat dilakukan
secara paralel.
Speech recognition merupakan salah satu jenis
biometric recognition,yaitu proses komputer mengenali apa yang diucapkan
seseorang berdasarkan intonasi suara yang dikonversi ke dalam bentuk digital
print.
Pengenalan pola suara adalah salah satu aplikasi
yang berkembang saat ini. Sistem ini mengijinkan kita untuk berkomunikasi
antara manusia dengan memasukkan data ke komputer. Salah satu fungsinya adalah
untuk meningkatkan efisiensi industri manufaktur, mengontrol mesin dengan
berbicara pada mesin itu. Algoritma yang diimplementasikan untuk masalah
pengenalan suara ini adalah algoritma divide and conquer. Proses awalnya adalah
mengkonversi data spektrum suara ke dalam bentuk digital dan mengibah dalam
bentuk diskrit.
6. Speech Synthesis
Speech synthesis adalah sebuah kemampuan bicara
manusia yang dibuat oleh manusia (artificial). Sebuah sistem komputer digunakan
untuk tujuan ini yang disebut sebagai speech synthesizer, dan dapat
diimplementasikan ke dalam software atau hardware. Sebagai contoh sebuah sistem
text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan teks dengan bahasa biasa
menjadi suara.
Synthesized speech dapat diciptakan dengan
menggabungkan beberapa potongan-potongan dari pembicaraan/pidato yang sudah
direkam dalam sebuah basis data. Kualitas dari sebuah speech synthesizer
dilihat dari kemiripannya dengan suara manusia dan kemampuannya untuk bisa
dipahami. Program TTS yang jelas dapat membantu orang dengan gangguan visual
atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan pada pekerjaan yang tertulis
dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer yang telah dimasukkan speech
synthesizer sejak tahun 1980-an.
Kesimpulan
Antarmuka telematika adalah suatu kegiatan pertukaran
informasi baik itu berupa data, suara, gambar, video maupun media lainnya yang
dilakukan dengan menggunakan suatu teknologi yang memiliki antarmuka. Jadi
user/pengguna dapat berinteraksi langsung dengan program tersebut menggunakan
antarmuka yang ada. Teknologi ini semakin berkembang setiap harinya sehingga
nantinya dapat lebih memudahkan manusia dalam melakukan suatu kegiatan
telematika.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar